Minggu, 14 Februari 2016

Bantuan untuk Kemanusiaan dari Para Dermawan

Rekening donasi dari berbagai lembaga kemanusiaan ternyata ladang amal untuk menyalurkan bantuan tanpa diketahui oleh siapapun. Seperti lembaga Aksi Cepat Tanggap yang selalu terjun untuk memberikan bantuan langsung baik secara fisik maupun dana untuk para korban bencana.

Ada jutaan orang kaya yang merasa sedih melihat berita musibah yang menimpa saudara sebangsa. Biasanya mereka dari kalangan pengusaha, pendakwah, dan artis yang sering mengulurkan bantuan untuk membantu korban bencana.

Kehidupan sosial mereka mungkin menjadikan lebih peka terhadap manusia lain, dan sadar bahwa sebagian dari harta mereka adalah hak orang miskin.

Betapa tidak tergerak hatinya ketika melihat orang-orang yang dari segi kehidupan mereka dalam kekurangan lalu ditimpa musibah.

Mungkin ini cara Tuhan yang adil, untuk mengurangi dosa-dosa orang kaya dengan cara bersedekah membantu orang miskin yang mereka kekurangan dalam hidupnya. 

Mereka yang dermawan diam-diam dan tak seorang pun tahu menyumbangkan dana yang tak sedikit jumlahnya untuk membantu sosial kemanusiaan. Mereka bersedekah tanpa diketahui orang lain, tapi Tuhan akan selalu tahu dan mencatatnya. SubhanaAlllah

Kamis, 11 Februari 2016

Banjir Sumatera Rawan Menerjang di Beberapa Dearah

Banjir Sumatera Bangka
Banjir Sumatera yg berlangsung di minggu ke-2 di Februari 2016 ini melanda sekian banyak daerah yg mengakibatkan rusaknya pemukiman masyarakat. Sekian banyak lokasi yg kebanjiran antara lain ialah; Pangkal Pinang, Solok, Bangka & 5 kecamatan di Aceh Utara. Puncak periode hujan di bln Februari benar-benar telah diprediksi dapat meyebabkan banjir di sekian banyak daerah di Indonesia. Dalam aktifitas kesiasiap siagaan bencana banjir tim Masyarakat Relawan telah turun ke lokasi-lokasi banjir di Sumatera untus memberikan pertolongan evakuasi dan penyaluran bahan makanan dan obat untuk pengungsi

Daearah di Sumatera yang dilanda Banjir

Senin (8/2) Banjir besar sejak pagi menerjang Kota Pangkal Pinang dari segala penjuru. Jika dilihat dari keadaan geografis kota Pangkal Pinang, penyebabnya ialah meluapnya ajaran Sungai Rangkui & jebolnya dua tanggul pembatas jadi pemicu penting meluapnya ajaran air hingga mengepung semua Kota Pangkal Pinang.

Berdasar berita tim ACT di lokasi kurang lebih selama 48 jam listrik Pangkal Pinang padam dari PLN. Kedalaman air yg menggenang di tidak sedikit tempat di Pangkal Pinang bahkan hingga menyentuh angka 3 meter.

Di Solok banjir telah mulai datang sejak 5 Pebruari, bencana kebanjiran ini menyebabkan nyaris 2.000 satuan hunian terendam air sedalam 1,5 meter & serta kira kira 100 hektar sawah setinggi satu meter. Dua jembatan Kab putus, dulu lintas Payakumbuh-Pekanbaru lumpuh keseluruhan.

Tidak Sedikit hunian yg rusak & terendam banjir & sekian banyak jembatan dilaporkan rusak juga puluhan hektar lahan pertanian terendam banjir. ga ada korban jiwa dalam kejadian ini & penduduk tetap berkumpul di lokasi yg lebih tinggi.

Berdasarkan Tempo.co, Padang - Tingginya curah hujan di Sumatera Barat menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di sepuluh kabupaten dan kota. Yang terparah terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan. “Ada sepuluh kabupaten dan kota yang terkena banjir dan longsor,” ujar pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Zulfiatno, Senin malam, 8 Februari 2016.

Banjir Sumatera Utara di Binjai yang terburuk

Okezone.com Banjir besar di kota Binjai Sumatera Utara melanda hingga lima kecamatan, pada Senin 8 Februari lalu. Sekarang sudah surut, ribuan warga yang menjadi korban dan sempat mengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing. Para pengungsi korban banjir di Binjai kembali untuk membersihkan dan menata rumah mereka yang sempat terendam. Kebanyakan warga juga sudah mulai beraktivitas seperti biasa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai, Yusrizal, mengatakan, sebanyak 13.700 warga yang sempat mengungsi akibat banjir sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.

Namun di antara mereka ada yang mengaku masih resah. Khususnya yang tinggal di bantaran sungai. Meski mengaku bukan kali pertama menghadapi banjir, tapi banjir kemarin merupakan salah satu yang terburuk dan terbesar yang pernah dihadapi.